Speedtail, Supercar McLaren Tercepat di Dunia, Menembus 400 km/j
- Merupakan supercar dengan 3 tempat duduk, pengemudi berada di tengah dengan dua tempat duduk untuk penumpang di belakang pada sisi kiri dan kanan
- Konfigurasi 3 tempat duduk yang sama dengan McLaren F1, salah satu mobil legendaris dari McLaren
- Pengujian kecepatan tertinggi dilakukan di Space Shuttle (Area Penerbangan Pesawat Luar Angkasa) sepanjang 3,5 mil atau 5,6 km
McLaren Speedtail Tidak Dapat Digunakan Di Jalanan Amerika
McLaren Speedtail tidak menggunakan spion dari kaca, namun menggunakan kamera di sisi kiri dan kanan supercar ini. Selain itu, Speedtail juga tidak memiliki airbags pada bagian sisi samping kendaraan membuatnya tidak dapat beroperasi di jalanan, kecuali dengan alasan 'pertunjukan' dan 'pameran'. Penggunaan kamera ini untuk meminimalisir drag atau tahanan angin akibat rumah kaca spion pada mobil umumnya.
Pengetesan Dilakukan Oleh Kenny Brack, Pemenang Indianapolis 500
Supercar yang prototipe-nya diberi nama XP2 ini berhasil mencapai rekor tercepatnya dengan melalui 30 kali pengetesan oleh seorang driver, yakni Kenny Brack, seorang mantan pembalap yang pernah berkompetisi pada CART (Championship Auto Racing Teams), Indy Racing League dan IROC (International Race of Champions) dan memenangkan Indianapolis 500 pada tahun 1999.
Pengetesan dilakukan di landasan pacu Johnny Bohmer Proving Ground di Kennedy Space Center, Florida. Bersama dengan McLaren, Kenny Brack memecahkan rekor kecepatan yang ditorehkan oleh McLaren sebelumnya dengan F1 pada kecepatan 240,1 mil/j atau sekitar 386,4 km/j. Sebelumnya, McLaren juga melakukan uji kecepatan di Idiada, Spanyol dan Papenburg, Jerman.
Eksterior: Banyak Menggunakan Teknologi Untuk Meningkatkan Efisiensi Aerodinamika
McLaren Speedtail memiliki garis desain yang senada dengan supercar McLaren lainnya dengan lampu depan mengitari pada bagian kap mesin menuju bumper, seperti pada entry-level supercar dari McLaren Sports Series hingga varian high-end-nya, mulai dari seri 540C, kemudian ada 570GT, 570S, 600LT, 620R pada 2015 hingga saat ini. Kemudian desain ini juga digunakan pada model sebelumnya, yakni McLaren P1 yang merupakan plug-in hybrid dari McLaren hingga akhirnya turun ke Speedtail. Bedanya Speedtail didesain sedemikian rupa untuk memiliki tingkat aerodinamika yang baik.
Drag coefficient atau koefisien tahanan angin yang sangat rendah membuat supercar ini dapat menembus kecepatan yang tinggi dengan seefisien mungkin. Memiliki panjang 5137mm atau lebih dari 0,5 meter lebih panjang ketimbang P1, namun memiliki lebar yang lebih sempit. Hal ini dilakukan untuk mengurangi turbulensi membuat mobil ini sanggup melaju lebih cepat. Saluran angin dan air intake juga dibuat lebih kecil. Di bagian belakang, terdapat bilah dan sayap yang dapat meningkatkan aliran angin.
Selain itu, juga ada sistem pada bagian belakang berupa ducktail yang dapat terbuka dan menekuk untuk meningkatkan downforce pada bagian belakang. Dan kerennya, ini bukanlah lapisan melainkan body dari serat karbon yang lentur sehingga dapat membentuk tekukan. Dengan tidak adanya celah pada tekukan membuat gangguan angin semakin berkurang.
McLaren juga menggunakan teknologi inovatif pada as roda depan, yakni menggunakan penutup roda terbuat dari serat karbon. Yang mengingatkan kembali pada mobil-mobil F1 di tahun 2009. Penutup ini ditempatkan pada pelek berukuran 20-inci dengan 10-spoke atau palang dengan tujuan membatasi efek aerodinamika yang terjadi pada pelek tersebut.
Terdapat Velocity mode yang membuat ketinggian mobil turun sebanyak 35mm menjadi 1.120mm saja. Selain itu, kamera samping ikut masuk ke dalam body sehingga aerodinamika kendaraan menjadi lebih efektif lagi.
Speedtail menggunakan carbon fiber monocoque dan panel body 1K Titanium Deposition Carbonfiber yang membuat bobotnya menjadi sangat ringan, yakni 1.430kg saja dalam kondisi kering atau tanpa cairan dalam mobil. Tidak berhenti disitu, McLaren juga menggunakan teknologi electrochromic glass, panel kaca yang berwarna gelap pada bagian atasnya sehingga tidak lagi diperlukan sun visor pada mobil ini.
Interior: Konfigurasi 3 Kursi Layaknya McLaren F1
Meskipun Speedtail merupakan 'hyper GT car' pertama yang dikembangkan oleh perusahaan di Woking, sebuah kota di Inggris. Namun pada bagian interior-nya terinspirasi dari salah satu mobil tercepat yang pernah diproduksi McLaren, yakni F1. Dengan konfigurasi dan desain serba digital yang dimiliki Speedtail ini, membuatnya terlihat seperti sebuah jet tempur canggih yang ada pada film-film ber-genre science fiction.
Semua tombol yang ada pada Speedtail ini menggunakan aluminium mengkilat mulai pada bagian engine starter hingga mode pengatur kecepatan. Dengan kokpit berbentuk dinamis layaknya tetesan air di atas kepala pengemudi.
Teknologi keren lainnya yang disematkan pada interior McLaren Speedtail ini adalah jok pesanan berbahan kulit yang dijahit dengan tangan, McLaren memperkenalkan bahan kulit 'directional' dimana akan sangat membantu pengemudi, maupun penumpang untuk masuk ke kabin dengan mudah, namun ketika digunakan untuk mengemudi akan mencengkeram pengemudi dengan sangat baik. Tentu penasaran teknologi seperti apakah yang digunakan pada jok ini.
Spesifikasi Mesin McLaren Speedtail dan Kemampuannya
McLaren menggunakan kombinasi dua sumber tenaga, yakni dari mesin kombusi twin-turbo berkapasitas 4.000cc dengan konfigurasi V8 dan motor elektrik. Mesin kombusi mampu menghasilkan tenaga tidak seekstrim Senna GTR, yakni pada 746 bhp dan torsi 800 Nm. Sedangkan mesin elektriknya sendiri menghasilkan 309 bhp dan 350 Nm. Ketika di gabungkan, maka kedua mesin ini sanggup menghasilkan lebih dari 1.035 bhp dan 1.150 Nm. Mengapa tidak 1.055 bhp? Karena kedua mesin tidak dapat bekerja pada kemampuan tertingginya di saat yang sama.
Dengan mesin tersebut, Speedtail sanggup menembus 300 km/j hanya dalam 12,8 detik saja.
Kustomisasi Penampilan Speedtail
Dari hanya 106 unit saja yang akan dibuat dan dijual, customer dapat memilih dari 3 warna yang ditawarkan yang kemudian mengarah pada 3 variasi lanjutan dari setiap warna yang dipilih. Meskipun, pemilihan warna dapat dilakukan dengan bebas dan sesuai keinginan, namun untuk meringkas pekerjaan tersebut, McLaren sudah menciptakan tema dan pengaturan warna tersendiri.
Yang pertama ada koleksi The Urbane dengan warna yang dingin dan juga menunjukkan kecanggihan dengan tema Stratosphere atau merupakan salah satu lapisan atmosfer yang ada di bumi. Oleh karena itu, maka digunakanlah warna biru muda yang cerah.
Kemudian koleksi The Visionary yang terlihat berani dengan tema Astral, terinspirasi dari 'kekayaan Inggris akan warisan maritim' dengan penggunaan warna biru navy, oranye dan silver dan juga lencana emas putih 18-karat.
The Dynamic merupakan pilihan terakhir dengan tema Bloodline. Penggabungan warna merah dan hitam glossy dengan campuran tembaga.
Kabar Terkini
McLaren memulai segalanya dengan menggunakan prototipe seperti di atas dengan adanya livery spesial yang digunakan untuk pengetesan, seperti gambar di atas. Dan juga 106 unit yang ditawarkan dengan harga $2.240.000 atau lebih dari 30 miliar Rupiah sudah habis terjual dan sedang diproduksi. Pengiriman akan dilakukan pada Februari 2020 mendatang.
Sekiranya itu saja yang dapat disampaikan. Sekian dan terima kasih. Jangan lupa untuk like, share dan follow Facebook JR Automotive.
Komentar
Posting Komentar