Mengapa Mesin Dengan Kompresi Tinggi Membutuhkan Bahan Bakar Ber-Oktan Tinggi?


Jika membahas mengenai kompresi mesin, sebenarnya berhubungan dengan artikel sebelumnya, mengenai 'Mengapa Mesin Diesel Lebih Irit dan Efisien Ketimbang Mesin Bensin'. Pada artikel tersebut dibahas kalau mesin diesel memanfaatkan kompresi mesin yang tinggi yang di satu sisi meningkatkan pembakaran (ledakan), pembakaran (ledakan) semakin besar, tenaga lebih besar dan berdampak pada penggunaan bahan bakar yang lebih irit dan efisien.

Kompresi tinggi dapat digunakan pada mesin diesel karena mesin diesel membutuhkan panas yang besar agar dapat terbakar, semakin besar kompresi mesin, semakin besar panas yang dihasilkan.


Sekarang balik ke kompresi mesin. Kompresi adalah menekan jumlah udara yang ada pada silinder mesin. Seperti gambar di atas, jika terdapat 500 cm kubik udara hasil intake (masuknya udara), maka kemudian akan dikompres menjadi 50 cm kubik. Dari volume asli dibagi dengan volume setelah dikompres, yakni 500:50, jika disederhanakan, maka menjadi 10:1. Nah, jika Anda sering mendengar perbandingan kompresi mesin (compression ratio), seperti 10,5 :1, 12:1 atau 14:1, itu adalah kemampuan dan batas mesin dalam menekan atau mengkompres udara.

Dalam siklus pembakaran, penggunaan oktan sangat berpengaruh tergantung dengan rasio kompresi  pada mesin. Jika kompresi mesin rendah, tidak disarankan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi. Akan percuma karena bahan bakar ber-Oktan tinggi sebenarnya bekerja ketika kompresi mesin tinggi. Jika mesin bekerja pada kompresi rendah, maka kegunaan bahan bakar oktan tinggi tidak akan terpakai.


Sebaliknya, menggunakan bahan bakar ber-Oktan rendah pada mesin kompresi tinggi akan menyebabkan mesin membakar (meledakkan) bahan bakar terlalu awal karena karakteristik bahan bakar ber-Oktan rendah yang lebih mudah terbakar dan ini akan menimbulkan terjadinya pre-ignition (ledakan terlalu awal) dan berlanjut terjadinya knocking.

Ledakkan terlalu awal ini akan menyebabkan kerusakan pada piston dan kepala silinder karena ledakan yang terjadi.

Jadi, alasan mengapa mesin kompresi tinggi membutuhkan bahan bakar ber-Oktan tinggi menyesuaikan dengan kompresi mesin. Oktan tinggi jika disesuaikan dengan kompresi mesin tinggi akan meledak pada saat yang sama dan ini meningkatkan efisiensi dan keiritan bahan bakar.

Sekiranya, itulah yang menjadi alasan mengapa mesin kompresi tinggi membutuhkan bahan bakar ber-Oktan tinggi. Sekian dan salam Petrolhead Indonesia!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koenigsegg Jesko, Hypercar Yang Sanggup Menembus 483 km/j

Cara Kerja Mesin Rotary dan Kelebihan-Kekurangan

2019 Ram 1500 Haulcat, Truk Single Cab Dengan Performa Hellcat