2018 Kia Grand Sedona, MPV Dengan Mesin V6


Kia belakangan ini cukup melejit dengan produk-produknya. Secara desain memang tidak dapat dipungkiri Kia cukup distingtif dengan grille hidung macan-nya dan tepat September 2017 lalu, Kia merayakan 10 tahun-nya menggunakan desain grille yang terlihat agresif ini. Balik lagi ke produk, mungkin mobil ini sedikit asing di telinga Anda karena memang mobil ini masih ada hubungan darah dengan Kia Carnival di era 2000-an.

Yup, Kia Grand Sedona ini merupakan penerus dari Kia Carnival yang generasi pertama-nya cukup dikenal masyarakat Indonesia. Sebenarnya, untuk generasi ketiga ini sudah muncul sejak 2015 lalu di Amerika, sedangkan di Indonesia sendiri baru diperkenalkan pada pertengahan 2016 lalu di GIIAS 2016.

Untuk Grand Sedona ini sendiri memang masih jarang di Indonesia, pada September 2017 lalu saja baru terdistribusi 52 unit, berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).


Untuk ukuran mobil seperti ini, Kia tidak tanggung-tanggung dalam performa yang dihadirkan pada MPV bongsor ini, yakni menggunakan mesin Lambda II berkapasitas 3.342cc dengan konfigurasi V6 yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 266 HP pada 6.400 rpm. Untuk ukuran mobil seperti ini tergolong besar di kelasnya. Dan dengan segala kapasitasnya, mobil ini tergolong lebih terjangkau dibanding mobil lainnya. Hadir dalam dua varian yang dibanderol pada 487,5 juta untuk versi AT dan 555,5 juta untuk versi Ultimate.

Dengan mesinnya tersebut, mobil ini akan sangat nyaman untuk perjalanan jarak jauh. Penumpang pun pada beberapa sumber dapat mencapai 11 orang. Namun, saya belum memperhatikan secara detail mengenai hal ini. Website resmi Kia mengklaim 7 hingga 8 penumpang. Salah satu kendala yang akan dipertanyakan mobil ini adalah kemampuan dalam menggunakan BBM. Untuk penggunaan BBM sendiri disarankan menggunakan angka oktan di atas 98. Meskipun begitu, pihak Kia menjelaskan bahwa pada mesin Grand Sedona ini sudah memiliki berbagai sensor yang mampu beradaptasi dengan bahan bakar yang digunakan.


Untuk membagi power agar merata pada setiap putaran mesin, Kia menggunakan sistem transmisi 6-percepatan otomatis. Juga sudah dilengkapi dengan sensor parkir dan kamera belakang. Dengan kapasitas besar ini, Grand Sedona disandingkan dengan Hyunda H-1 yang merupakan pesaing beratnya.


Itulah sekiranya review singkat dari Kia Grand Sedona ini. Sekian dan salam Petrolhead Indonesia!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koenigsegg Jesko, Hypercar Yang Sanggup Menembus 483 km/j

Gambar
Setelah beberapa tahun yang lalu, setiap pabrikan otomotif berusaha mencapai rekor kecepatan 400 km/j, seperti kemunculan Bugatti, ada juga Hennessey Venom hingga Koenigsegg Agera RS. Untuk semakin menunjukkan eksistensinya di dunia hypercar, maka Koenigsegg menghadirkan Jesko. Sebuah hypercar yang menggunakan mesin yang sudah direvisi dari Agera RS, sebuah mesin 5.0-liter twin-turboo V8 yang sanggup menghasilkan 1.600 hp. Dengan mesin tersebut, maka mobil ini sanggup berlari hingga 300 mph atau sekitar 483 km/j. Semua ini disalurkan melalui transmisi 9-percepatan girboks  dual-clutch LST (Light Speed Transmission). Tetapi, jika Anda ingin mendapatkan power penuh, maka bahan bakar E85 yang harus digunakan atau hanya 1.280 hp saja yang dikeluarkan, jika menggunakan bahan bakar standar. Jesko merupakan sebuah hypercar dengan kemampuan luar biasa, tetapi sebenarnya kondisi saat ini memiliki downforce lebih besar 40% dari Agera RS yang berarti mobil ini memiliki grip y...
Baca selengkapnya

Cara Kerja Mesin Rotary dan Kelebihan-Kekurangan

Gambar
Mesin Rotary Mesin rotary merupakan sebuah mesin dengan konfigurasi yang unik. Jika mesin pada umumnya menggunakan piston yang bergerak naik-turun untuk menghasilkan tenaga, namun pada mesin rotary menggunakan rotor yang berbentuk segitiga, bekerja berputar untuk menghasilkan tenaga. Cara Kerja Seperti gambar di atas, intake atau supply udara digambarkan pada warna kuning. Ketika udara mulai masuk, mesin secara tidak langsung juga mulai menekan atau mengkompres udara (oranye) seperti pada gambar 2. Udara yang dikompres atau ditekan akan diledakkan oleh busi, seperti pada gambar 3 dan pembuangan hasil sisa pembakaran sebelumnya mulai dikeluarkan. Ketika ledakkan terjadi, fase pembuangan (exhaust) mendekati akhir, sedangkan di satu sisi  intake atau supply udara dimaksimalkan (gambar 4) yang nantinya akan dikompres atau ditekan lagi dan diledakkan agar fase pembakaran terus berlangsung. Kelebihan Cara kerja sederhana dibanding piston Lebih ringan dan berukur...
Baca selengkapnya

2019 Ram 1500 Haulcat, Truk Single Cab Dengan Performa Hellcat

Gambar
Bagaimana jadinya jika sebuah truk menggunakan mesin dari Dodge Charger dan Challenger Hellcat dengan 707-hp? Perkenalkan super truck dari Ram, yakni Ram 1500 Haulcat. Hellcat sendiri merupakan varian yang ada pada Dodge Charger dan Challenger dengan mesin 6.2-liter Hemi yang terkenal ganas. Dengan standar pabrik, mobil ini dapat menyelesaikan 1/4 mil (400 meter) hanya dalam 10,85 detik saja. Dan kali ini, sebuah Ram 1500 Single Cab yang menggunakan mesin bawaan 5.7-liter V8 dengan 395-hp yang sudah cukup besar, diganti dengan mesin 6.2-liter Hemi V8 yang mampu menghasilkan 707-hp. Nama Haulcat sendiri merupakan pelesetan dari Hellcat. 'Haul', jika diterjemahkan menjadi pengangkut yang awalnya ' Hell' atau neraka yang merupakan indikasi bahwa mobil ini sangatlah powerful. Mesin dengan kapasitas besar tersebut disandingkan dengan transmisi otomatis 8-percepatan. Selain itu, juga digunakan coil springs pada bagian as belakang untuk meningkatkan kenyaman...
Baca selengkapnya