2019 Zenvo TSR-S Dengan Sayap Anti Mainstream-nya
2019 Zenvo TSR-S dengan Sayap Anti-Mainstream-nya
Selama sepuluh tahun belakangan ini, kita disuguhkan dengan sayap aktif yang membuatnya terlihat sangat keren dan menarik. Sayap ini biasanya tidak terlihat saat kendaraan diam atau pada kecepatan rendah, tetapi pada saat kecepatan mulai meningkat, maka secara otomatis, sayap ini akan keluar dan meningkatkan downforce atau tekanan ke bawah yang lebih besar.
Pada beberapa mobil seperti Bugatti Veyron, bahkan juga aktif saat pengereman dengan mengarahkan sayap ke titik yang lebih horizontal sehingga menghambat angin dan pengereman menjadi lebih efektif.
Kali ini, sebuah pabrikan mobil performa bernama Zenvo meningkatkan standar sayap aktif ini dengan menggerakkannya ke titik diagonal kanan dan kiri kendaraan, seperti terlihat pada gambar di atas.
Ini adalah tren baru dari aerodinamika aktif yang kedepannya mungkin akan mulai diaplikasikan pada mobil-mobil performa dengan teknik berbeda, namun dengan konsep yang sama. Sudah 9 tahun berlalu sejak kemunculan Zenvo ST1, kemunculan TSR-S ini diposisikan di antara TS1 GT dengan model TSR.
Mobil ini rencananya hanya akan diproduksi sangat terbatas, yakni 5 contoh yang akan dibuat setahunnya. Yang menarik di sini adalah, TSR-S merupakan versi legal jalanan dari TSR yang merupakan mobil trek yang tidak dapat digunakan di jalanan umum.
Desain yang diaplikasikan pada TSR-S mungkin memiliki kemiripan dengan pendahulu-pendahulunya, namun terdapat berbagai revisi pada bagian depan hingga belakang body sehingga meningkatkan aerodinamika lebih baik lagi.
Meskipun desain rumah lampu sama dengan model sebelumnya, namun lampu yang digunakan berbeda jauh, dengan berbagai LED kecil dan juga lampu proyektor. Seperti terlihat pada gambar, rumah lampu juga menggunakan bahan carbon fiber. Yang menjadi daya tarik dari Zenvo terbaru ini adalah sayap belakangnya yang dinamakan 'Centripetal Wing'.
Sayap baru ini bekerja aktif saat tikungan untuk meningkatkan stabilisasi dan downforce. Saat trek lurus, maka sayap akan bekerja normal seperti sayap pada mobil umumnya. Kegunaan dari 'Sayap Sentripetal' ini adalah meningkatkan cengkeraman pada ban bagian dalam saat menikung dan juga mengurangi gejala 'rolling' pada body mobil.
Lampu belakang pun hanya menggunakan satu buah pada tiap sisi untuk mengurangi bobot kendaraan.
Mesin
TSR-S menggunakan mesin 5.9L konfigurasi V8, twin-supercharger yang dapat diatur secara manual pengaturan keluaran tenaganya. Tenaga terendah hasil setting manual adalah 700HP, sedangkan saat diatur maksimal, tenaganya dapat menembus 1.177HP. 0-100km/j hanya dalam 2,8 detik dan kecepatan tertinggi dibatasi 323km/j.
Rival terkuat dari mobil ini adalah Koenigsegg Agera RS dan Bugatti Chiron.
Itulah sekiranya keunikan dari supercar yang dibahas kali ini. Sekian dari saya. Salam Petrolhead Indonesia!
Komentar
Posting Komentar